Selasa, 03 Juni 2014

Kisah Ashabus Suffah

 

Ashabus shuffah adalah para sahabat muhajirin yang miskin. Mereka berasal dari berbagai pelusuk tanah Arab. Mereka sanggup berkorban meningalkan kampung halaman, harta kekayaan, binatang ternak, kebun, dan bergabung dengan Rasulullah SAW di Madinah dengan hanya sehelai sepinggang. Mereka tinggal di serambi masjid nabawi karena tidak memiliki rumah, pekerjaan dan keluarga sendiri. Mereka menghabiskan usianya untuk beribadah kepada Allah, belajar kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa salam dan berjihad fi sabilillah.

Di antara sahabat yang tergolong ashabus shuffah adalah pembantu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa salam yang bernama Rabi’ah bin Ka’ab bin Malik Al-Aslami. Selain belajar, beribadah dan berjihad, sehari-hari Rabi’ah bin Ka’ab melayani berbagai keperluan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa salam. Ia sangat disayangi oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa salam karena keikhlasannya dalam bekerja.

Mereka sering menahan kelaparan dengan mengikat seketul batu di perut untuk mengurangkan rasa pedih di perut. Kadangkala perkara itu berlarutan selama beberapa hari.

Apabila Rasulullah SAW mendapat hadiah makanan, Baginda SAW akan mendahulukan Ashabus Suffah. Baginda SAW akan meminta golongan itu makan dahulu dan jika berbaki, barulah Rasulullah SAW akan makan. 

Lihatlah, betapa sayangnya Rasulullah SAW kepada golongan yang mengikutnya berhijrah semata - mata kerana IMAN...



Tidak ada komentar:

Posting Komentar