Ashabus
shuffah adalah para sahabat muhajirin yang miskin. Mereka berasal dari berbagai pelusuk
tanah Arab. Mereka sanggup berkorban meningalkan kampung halaman, harta
kekayaan, binatang ternak, kebun, dan bergabung dengan Rasulullah SAW di
Madinah dengan hanya sehelai sepinggang. Mereka tinggal di
serambi masjid nabawi karena tidak memiliki rumah, pekerjaan dan keluarga
sendiri. Mereka menghabiskan usianya untuk beribadah kepada Allah, belajar
kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa salam dan berjihad fi sabilillah.
Di antara sahabat yang tergolong
ashabus shuffah adalah pembantu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa salam yang
bernama Rabi’ah bin Ka’ab bin Malik Al-Aslami. Selain belajar, beribadah dan
berjihad, sehari-hari Rabi’ah bin Ka’ab melayani berbagai keperluan Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa salam. Ia sangat disayangi oleh Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa salam karena keikhlasannya dalam bekerja.
Mereka sering menahan kelaparan
dengan mengikat seketul batu di perut untuk mengurangkan rasa pedih di perut.
Kadangkala perkara itu berlarutan selama beberapa hari.
Apabila Rasulullah SAW mendapat
hadiah makanan, Baginda SAW akan mendahulukan Ashabus Suffah. Baginda SAW akan
meminta golongan itu makan dahulu dan jika berbaki, barulah Rasulullah SAW akan
makan.
Lihatlah, betapa sayangnya
Rasulullah SAW kepada golongan yang mengikutnya berhijrah semata - mata kerana
IMAN...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar