Abdul Munim Idris – Ist
Mun’im adalah salah satu dokter yang turut ikut dalam
penyelidikan atas meninggalnya Presiden Soekarno. Mun’im juga diamanahi
untuk menjadi penanggung jawab pengajaran forensik di Perguruan Tinggi Ilmu
Kepolisian.
Dalam blog pribadinya, Mun’im menuliskan beberapa kasus yang
pernah ditanganinya. Di antaranya, pembunuhan atas artis terkemuka era
1980-an Ditje Budimulyono, kasus penembakan tahun 1980-an, kasus perkosaan
massal dalam kerusuhan Mei 1998, kasus yang melibatkan mantan Ketua KPK
Antasari Azhar, dan kasus Marsinah.
Mun’im juga diketahui sempat memberikan sumbang saran dalam kasus pembunuhan Sisca Yofie. Selama berkiprah di bidang forensik, Mun’im memang banyak
diminta pendapat untuk kasus-kasus kematian berimplikasi hukum.
Selain itu, Mun’im juga diketahui telah menulis 28 buku
yang menjadi referensi dalam dunia forensik Indonesia. Buku-buku tersebut
menjelaskan beberapa materi, yakni analisis mengenai kasus dan fenomena bunuh
diri, perkosaan, hingga kasus kekerasan anak.
Berikut biodata dokter Mun’im:
Nama lengkap:
Abdul Mun’im Idris/Idries
Tanggal lahir: 25 Mei 1947 – wafat: 27 September 2013
Tempat lahir: Pekalongan, Jawa Tengah
Karier: Dokter ahli forensik Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM)
Pendidikan: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI), lulus tahun 1971. Mendapat “legitimasi” gelar spesialis pada 1979 dari Universitas Indonesia.
Tanggal lahir: 25 Mei 1947 – wafat: 27 September 2013
Tempat lahir: Pekalongan, Jawa Tengah
Karier: Dokter ahli forensik Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM)
Pendidikan: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI), lulus tahun 1971. Mendapat “legitimasi” gelar spesialis pada 1979 dari Universitas Indonesia.
Dokter Abdul Mun’im Idris diketahui meninggal dunia karena menderita penyakit kanker. Mun’im akhirnya meninggal setelah dirawat di RSCM selama 1
minggu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar